Psikoanalisis: Jembatan Masa Lalu dan Masa Kini untuk Menyembuhkan Luka Masa Lalu

Ulasan buku Psikoanalisis karya Daniel Pick

BLURB

Sejak awal, psikoanalisis sudah disebut-sebut sebagai teori yang revolusioner tentang bagaimana pikiran bekerja. Sementara, sejumlah gagasannya, seperti kompleks Oedipus, sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari. Buku Psikoanalisis: Sebuah Pengantar Singkat karya Daniel Pick ini menyajikan ulasan yang jelas, menggugah, dan luas tentang psikoanalisis. Meskipun pengantar, namun buku ini tidak seperti buku pengantar psikoanalisis pada umumnya. Nuansanya bukan handbook, melainkan bersifat telaah yang beberapa bagiannya dikontekstualisasikan dengan kedudukan psikoanalisis pada zaman sekarang.

Sementara itu, tulisan-tulisan Freud telah membentuk cara kebanyakan dari kita dalam memahami mimpi, hasrat, dan hal-hal destruktif, sebagaimana kecemasan, keliru ucap, rasa bersalah, banyak kritik yang memperingatkan tentang metode-metode berbahaya dan asumsi-asumsi yang sempit dari psikoanalisis, meragukan kemanjuran metode-metodenya tersebut, dan meruntuhkan inti klaim-klaimnya sebagai pseudo-sains. Seraya menghadirkan ide-ide modern tentang diri, mengeksplorasi watak aspek tak sadar dalam hubungan-hubungan, dan membabar pergeseran dalam psikoanalisis, Pick merenungkan tantangan-tantangan khusus yang kini dihadapi oleh profesi analis. Ia juga menunjukkan mengapa psikoanalisis masih menjadi sumber penting untuk menyelisik pikiran, baik fungsi kreatifnya maupun penderitaan-penderitaannya.


SUMMARY

Psikoanalisis merupakan salah satu cara terapi psikologi dengan memperjelas, menafsirkan dan penarikan makna-makna pada pasien untuk mendapatkan kesimpulan. Psikoanalis merupakan metode orisinal untuk melahirkan klaim-klaim kuat menggunakan pendekatan ide-ide kultural pada masanya, khususnya terhadap sikap klinis. Sehingga, psikoanalis dapat menyimpulkan sikap klinis dengan melacak aneka akar pada masa lalu pasien. Analisis di sini fokus pada pendekatan terhadap benak, fungsi kreatif dan kesulitan yang diakibatkan oleh pikiran. Psikoanalisis merupakan sebuah metode pengobatan yang berfokus pada pikiran tak sadar. 

Proses psikoanalisis: pasien dan analis berbicara seperti biasa. Analis (orang yang menganalisis) memberi ruang kepada pasien untuk menceritakan kehidupan dan pikiran-pikirannya tanpa dikritik, dihalangi, disela, sehingga pasien memiliki peluang menjalin ikatan dengan benaknya sendiri, bahkan sebelumnya tidak disadarinya. 

Tujuan psikoanalisis adalah agar pasien lebih mampu menghadapi batasan dan konfliknya, dan memberikan  kekuatan pada dirinya sendiri.

Tahun 1925, Freud (penemu metode psikoanalisis) pada metoenya membiarkan pasien untuk bicara sebebasnya tanpa harus peduli sopan santun. Meski demikian, pasien tetap bicara sopan tanpa sengaja. Bagi para analis, makna dari ucapan dan tindakan pasien adalah hal yang haharus digali, bukan diasumsikan terlebih dahulu, sehingga kita tahu makna harfiahnya dari perkataan pasien tersebut. 

Paksaan kepada pasien dapat merusak pendekatan analitis. Memang seharusnya pasien yang menceritakan sendiri kisah-kisahnya dan hal yang menjadi kekhawatirannya dengan kesadaran dan kehendaknya sendiri, kemudian analis menanggapi kisah-kisah tersebut secara spesifik, memfokuskan dan menanggapi komunikasi pasien. Secara berkala analis membuat tafsir-tafsir dari kisah tersebut dengan harapan intevensi ini bermanfaat dan tidak terjadi kegagalan dalam menganalisis. 

Dalam kehidupan mental individu, orang lain terlibat dalam berbagai cara, sebagai model, suatu objek, penolong dan sebagaimana sifat utama dari psikologi individual dalam pengertian kata yang diperluas sebaik mungkin. Begitu pula yang berlaku pada psikologi sosial.

Psikiatri merupakan spesialisasi medis untuk klasifikasi, diagnosis dan penanganan gangguan mental, neurologi,  yang berfokus pada studi dan penanganan sistem emosi (nervous) dan gangguan yang mempengaruhinya. 

Penanganan untuk pasien depresi dan anxiety akut adalah cognitive behavioura; therapy (CBT, terapi perilaku kognitif). CBT muncul pada dekade 1960-an, hasil kerja beberapa dokter klinis, salh satunya psikater AS, Aaron Beck. 

CBT → perilaku manusia, kognitif pasien dan pikiran 'sadar'

         → Mengurangi masalah mengumpulkan bukti dan menentang hal negatif dan menyarankan berpikir positif.

Pada penderita histeria, berbicara di lingkungan yang aman dapat membuat pasien mampu menguraikan masalah-masalahnya, gejala, kemudian melahrkan kembali harapan dan ide gagasan positif.

Dalam proses analisis, masa kini dan masa lalu pasien terkoneksi dalam psikoterapi. Memori masa lalu yang sudah lupa akan dipanggil kembali. Dalam proses ini perlu kerja sama dari pasangan dan keluarga pasien. 

Dalam proses psikoanalisis, melibatkan proses penafsiran mimpi. Menurut freud, mimpi bukan hanya menampung pikiran-pikiran yang berjejalan, mimpi menyusun ulang pikiran-pikiransemacam itu, 

Ada tiga struktur kepribadian menurut Freud:

superego (idealis), ego (perasaan sadaar), dan Id dorongan/perasaan tidak sadar). 

Superego merupakan kekuatan, determinan penting kesehatan dan kesejahteraan mental. Superego bisa banyak menuntuk dan dalam beberapa situasi kegilaan, superego dapat menghancurkan ego.

Ego merupakan benak yang merasakan dan 'memediasi' realitas internal dan eksternal. Ego menyibukan diri dengan menekan pikiran yang tidak disukai tanpa disadari. Menurut Lacan, ego merupakan refleksi yang berkaitan denga pandangan orang lain, yaitu ibu.

Jika ibu berkata kepada kita,"Kamu kuat!" Meski kita sedang berada di titik rendah, dengan perkataan ibu demikian, kita merasa termotivasi. Ini adalah refleksi dari sosok ibu.

Id merupakan bagian benak yag sepenuhnya tak sadar yang mengandung dorongan dan renjana naluriah.

Proses psikoanalisis tidak berlangsung permanen. Ada masa rentang waktu, sehingga analis perlu memperjelas rentang waktu konsultasi kepada pasien. Freud biasanya melakukan psikoanalisis ini hanya dalam hitungan minggu atau bulan. 


REVIEW

Saya menemukan buku ini tanpa disengaja, ketika berjalan di rak psikologi di Gramedia Matrama. Sebelumnya, saya pernah membaca  mengenai psikoanalisis ini saat membaca buku tentang Sybil dan Billy Milligan. Dalam penanganan Sybil, psikolog saat itu menggunakan pendekatan psikoanalisis. 

Awalnya saya tidak ada masalah dengan terjemahannya. Namun, menjelang pertengaham buku, mulai menemukan padanan yang saya tidak mengerti, jadi harus buka KBBI dulu. Bisa dibilang padanan ilmiah. Ada dua tipe buku psikologi, yaitu: full teori dan teori dengan penjelasan dari sebuah kasus. Saya paling suka tipe yang kedua. Bagi saya yang bukan anak psikologi, agak membosankan jika hanya teori. Buku ini menarik. Penulis memberikan teori singkat, kemudian dipaparkan pada kasus yang berkaitan, sehingga mudah dipahami untuk orang awam seperti saya. Ada beberapa kasus yang dijelaskan dalam penerapan psikoanalisis, di antaranya: kasus skizofrenia, histeria, dll, bahkan kasus pada pasien yang mengalami trauma perang dunia.

Setelah membaca buku ini, pengetahuan saya mengenai psikoanalisis menjadi luas. Tidak hanya mengenai proses, melainkan juga seluk-beluk munculnya metode psikoanalisis dan pengunaan dalam beberapa kasus, karena buku ini juga menjelaskan dari beberapa kasus. Buku ini sangat saya rekomendasi untuk kalian yang memiliki minat di bidang psikologi. Meski buku ini tidak terlalu tebal, tapi isinya padat dan penjelasannya mudah dipahami. Terjemahannya juga enak dibaca. 


⭐⭐⭐⭐

June read

Rose Diana








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Buku Puisi Cinta Yang Marah – M. Aan Mansyur

Ulasan Novel Lelaki Tua Dan Laut - Ernest Hemingway (Seri Sastra Dunia)

Ulasan Novel Pulang - Tere Liye

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari