Perjuangan dan Perasaan Ping

Ulasan Rapijali 2: Menjadi

Blurb
Jakarta tidak lagi menjadi penjara. Di ibu kota, Ping justru mulai mendapatkan gambaran tentang hidup yang ia inginkan. Ia memiliki sahabat-sahabat baru, impian baru, dan cinta yang baru. Namun, tantangan lebih besar turut menyingsing. Ajang Band Idola Indonesia menuntut Ping bekerja keras, termasuk menciptakan lagu. Band Rapijali yang menjadi sumber kebahagiaannya ikut menerbitkan beragam konflik. Popularitas mereka mulai terasa bagai pisau bermata dua. Berbagai perasaan yang terpendam di antara para personel Rapijali turut membayangi perjalanan terjal mereka sepanjang kompetisi.

Cita-cita Ping untuk melanjutkan pendidikan di universitas impian berbenturan dengan kelemahan terbesarnya di bidang musik. Sementara itu, rahasia masa lalu yang mulai terkuak membawa keluarga Guntur ke titik kritis. Mampukah Ping melewati badai itu? Akankah Rapijali bertahan? Di persimpangan hatinya, kepada siapakah Ping menjatuhkan pilihan?


Review
Sebenarnya, saya sudah membeli buku ini dari PO pertama, karena saya tidak bisa ikut digitribenya sebab sedang sibuk ujian waktu itu. Baru selesai dibaca awal Agustus. Karena ujian belum usai, belum sempat untuk buat ulasannya. Maka, baru sekarang buat ulasannya. Berikut ulasan dari saya.

Buku ini merupakan lanjutan kisah Ping dari Rapijali 1. Perjalanan Ping yang penuh krikil bikin saya kasihan sama Ping. Untungnya, banyak orang yang sayang dengan gadis itu. Ketika Oding ditinggal dengan mobil tuanya hujan-hujan, terlihat pengorbanan Oding untuk Ping.

Di buku ini mulai naik emosinya, karena menjelang klimaks. Rapijali yang dulunya dianggap sebelah mata, menjadi banyak yang menyukai dan bangga dengan pencapaiannya. Rapijali bukan sekadar band, melainkan tentang kekompakan, perjuangan, persaudaraan, keluarga, persahabatan, tekad, cinta dan kasih sayang. Terlalu kompleks untuk dijabarkan. Karena Rapijali juga membuat saya teringat zaman sekolah, patungan untuk bayar studio band satu jam sepulang sekolah.

Tak selesai sampai di sini. Ibarat grafik, buku ini baru saja menjelang melandai. Kisahnya belum usai. Bagaimana nasib Guntur setelahnya? Apakah ia akan mengikuti kemauan Sarnita?
Apakah Ardi akan berdamai dengan Ping? Saya harap iya.

Apakah Ping benar-benar mencintai Rakai atau memang hatinya bukan untuk Rakai? Bisa jadi sebenarnya belahan hatinya adalah Oding.
Apakah Oding menyerah begitu saja untuk mendapatkan hatinya Ping?
Dan, masih banyak lagi pertanyaan yang belum terjawab di buku ini. Kita nantikan saja Rapijali 3 yang kabarnya akan segera terbit.

“Hidup lalat capung pendek, tapi nggak berarti dia nggak ada gunanya. Nggak berarti dia nggak sempat bersenang-senang,” lanjut Inggil. “Kita nggak harus mengejar bertahan terus, ghes. Nggak apa-apa kalau kita cuma jadi lalat capung.” 

⭐⭐⭐⭐

Rose Diana

Baca ulasan Rapijali 1 di sini 

Baca ulasan Rapijali 3 di sini



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Buku Puisi Cinta Yang Marah – M. Aan Mansyur

Ulasan Novel Lelaki Tua Dan Laut - Ernest Hemingway (Seri Sastra Dunia)

Ulasan Novel Pulang - Tere Liye

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari