Potongan Ingatan Masa Muda Haruki Murakami

Ulasan Cerita Pendek With The Beatles karya Haruki Murakami.


Blurb

What I find strange about growing old isn’t that I’ve got older. Not that the youthful me from the past has, without my realizing it, aged. What catches me off guard is, rather, how people from the same generation as me have become elderly, how all the pretty, vivacious girls I used to know are now old enough to have a couple of grandkids. It’s a little disconcerting—sad, even. Though I never feel sad at the fact that I have similarly aged.

I think what makes me feel sad about the girls I knew growing old is that it forces me to admit, all over again, that my youthful dreams are gone forever. The death of a dream can be, in a way, sadder than that of a living being.


Preview

Cerita pendek ini merupakan flashback memori Haruki Murakami saat-saat ia remaja. Masa remajanya yang merupakan masa The Beatles berjaya hingga ke Jepang. Tahun 1964, ia bertemu dengan seorang gadis yang memakai kaus bertuliskan 'With The Beatles' dan jatuh hati saat itu juga, bagaimana gadis itu berpakaian dengan membawa album piringan hitam (LP) The Beatles dengan poster band tersebut. Namun, ia tak sempat mendekatinya. Sejak hari itu ia tak pernah lagi bertemu dengan gadis itu. Kemudian, ia berkenalan dengan perempuan lain dan berpacaran. Sayangnya, pacarnya ini tak menyukai The Beatles dan juga jazz. Ia tak tertarik sama sekali dengan musik tersebut. Gadis itu menyukai musik mellow

Plot berpindah menceritakan pertemuannya dengan kakak laki-laki si gadis yang memiliki kelainan, yaitu kehilangan memori secara tiba-tiba. Plot ini yang lebih banyak diceritakan dalam cerpen ini, sehingga memberikan kesan mendalam pada masa lalu Haruki Murakami dan pria itu. 

Singkat cerita mereka putus dan mereka menjalani hidupnya masing-masing dengan menikahi pasangan masing-masing. Sayangnya, mantan pacarnya itu sudah meninggal ketika kedua pria ini bertemu tidak sengaja setelah beberapa tahun kemudian. Gadis itu telah meninggal dunia dengan cara bunuh diri. 

I think what makes me feel sad about the girls I knew growing old is that it forces me to admit, all over again, that my youthful dreams are gone forever. The death of a dream can be, in a way, sadder than that of a living being.


Review

Menurut saya cerita pendek kali ini merupakan potongan-potongan ingatan Murakami saat muda dulu. Berawal dari ingatannya tentang lagu-lagu The Beatles, merangsang ingatannya akan gadis berkaus 'With The Beatles', pacarnya yang memiliki selera musik berbeda, hingga pertemuan dan percakapan dengan kakak sang pacar yang bertopik mendalam tentang ingatan. Bisa disimpulkan semua potongan-potongan itu bermuara pada satu inti cerita, yaitu ingatan. 

Bukan Haruki Murakami namanya jika tak memasukkan unsur musik di dalam karyanya. Karena cerpen ini diawali dengan Beatlemania, maka isinya tak akan jauh dari lagu-lagu The Beatles, lagu-lagu klasik di masa itu dan film Summer Place yang sempat hit di zamannya. 

Saya membaca cerpen ini sambil mendengarkan lagu-lagu The Beatles tentunya. Saya juga suka semua lagu The Beatles, btw. Jadi, dapat sekali vibes-nya. 

Cerita pendek berbahasa Inggris dan dapat dibaca di newyorker.com di link ini.


⭐⭐⭐⭐


Rose Diana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990) - Pidi Baiq

Ulasan Buku Puisi Cinta Yang Marah – M. Aan Mansyur

Ulasan Novel Lelaki Tua Dan Laut - Ernest Hemingway (Seri Sastra Dunia)

Ulasan Novel Pulang - Tere Liye

Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari