Film Susah Sinyal
Sutradara : Ernest Prakasa
Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Skenario : Ernest Prakasa, Meira Anastasia
Pemeran : Adinia Wirasti, Ernest Prakasa, Aurora Ribero, Refal Hady, Valerie Thomas, Niniek L. Karim, Chew Kinwah, Asri Welas, Abdur Arsyad, Arie Kriting, Gisella Anastasia, Gading Marten, Dodit Mulyanto, Ge Pamungkas, Darius Sinathrya, Aci Resti, Andien Aisyah, Cut Beby Tshabina, Eddy Maliq Meijer
Produksi : Starvision Plus
Tanggal rilis : 21 Desember 2017
Durasi : 110 menit
Bahasa : Indonesia
Sinopsis :
Film ini akan menceritakan tentang seorang wanita bernama Ellen (Adinia Wirasti), Ia adalah pengacara yang sangat sukses, yaitu seorang single parent yang jarang sekali dapat meluangkan waktu untuk anak tunggalnya yaitu Kiara (Aurora Ribero), yang pada akhirnya tumbuh menjadi seorang remaja pemberontak, yang lebih banyak melampiaskan emosinya di media sosial.
Mereka tinggal bersama Agatha (Niniek L. Karim), yaitu ibunda Ellen yang sangat menyayangi Kiara. Akan tetapi, Kiara yang sejak kecil sangat dekat dengan Omanya itu terguncang hebat, saat Agatha meninggal dunia karena terkena serangan jantung. Arahan dari psikolog, Ellen disarankan untuk mengajak anaknya Kiara berlibur, menghabiskan quality time untuk dapat mengobati masa-masa di saat Ellen terlalu sibuk bekerja.
Mereka berdua kemudian pergi ke Sumba, untuk menghabiskan saat-saat menyenangkan berdua. Dan Kiara pun pulang dengan hati riang. Namun di Jakarta, Ellen langsung dihadapkan oleh masalah besar di kantornya. Proyek besar yang tengah ia tangani bersama dengan Iwan (Ernest Prakasa) terancam berantakan. Dan akhirnya karena sibuk, Ellen tak dapat menepati janjinya pada Kiara, untuk menonton dirinya tampil dalam sebuah perlombaan talent show antar SMA, yang mana sudah Kiara persiapkan sejak lama.Kiara pun akhirnya sangat marah dan Ia memutuskan untuk pergi ke Sumba sendirian, tempat dimana dirinya bisa merasakan secercah kebahagiaan, terakhir kalinya. (Sumber: wikipedia)
Ulasan :
Izinkan saya bercerita sedikit alasan menonton film ini. Sebelumnya, mau menonton film Jumanji. Tapi, karena penuh, alhasil keputusan berpindah ke film Susah Sinyal.
Film garapan komedian Ernest Prakasa ini merupakan masuk ke dalam film ber-gendre drama komedi. Namun, film ini tidak sukses membuat saya tertawa geli, padahal dimainkan hampir setengahnya adalah stand up komedian. Jika dibandingkan dengan film Ernest sebelumnya-Cek Toko Sebelah-tingkat kelucuannya berkurang. Terlihat dari tawa penonton yang kurang pecah.
Komedi yang disajikan dan berhasil membuat saya tertawa hanya saat scene Abdur dan Ari Kriting. Cara mereka berinteraksi memang berasa. Selain itu, sosok Ge Pamungkas pun sedikit membuat saya geli dengan karakter cowok manjanya yang 'nggak banget' dan sedikit-sedikit bilang ‘Trauma’. Gemas sekali.
Adinia Wirasti di sini berperan sebagai Ellen, seorang pengacara andal yang baru saja membuka firma bersama sahabatnya, Iwan (Ernest Prakarsa). Ellen merupakan wanita mandiri yang pekerja keras, miriplah dengan perannya di Critical Eleven. Nampaknya, Adinia memang cocok dengan peran wanita mandiri. Tapi sayang sekali, perannya sebagai seorang ibu kurang berasa oleh saya. Mungkin karena ini pertama kalinya dia memerani seorang ibu.
Selain menjadi sutradara dan penulis skenario, Ernest Prakasa juga ikut andil dalam peran di film ini sebagai Iwan. Cara komedinya yang berhubungan dengan orang tua dan ‘cina’ sedikit membosankan. Entahlah, saya mulai bosan dengan cara komedi Ernest.
Aurora Ribero memerani Kiara, anak dari Ellen yang kurang perhatian mamanya dan baru saja ditinggal Nenek (Niniek L. Karim). Untuk ukuran pendatang baru, menjadi anak yang judes, akting Aurora lumayan juga. Namun, saat scene bersama Abe (Refal Hady) kurang dapat. Padahal, di scene itu bisa merasakan drama romansanya juga.
Setelah sukses dengan perannya di film Galih dan Ratna, Refal Hady kembali mengambil peran di film ini sebagai Abe, seorang anak Sumba yang bekerja dengan Maya (Asri Welas). Di sini Refal dituntun untuk bicara dengan aksen khas orang Sumba. Menurut saya, masih terdengar dipaksakan dan terdengar kaku.
Saya suka dengan peran Asri Welas di sini. Sebagai pemilik penginapan di Sumba, dia sangat welcome dan melayani tamu-tamunya layaknya keluarga. Banyak juga pesan yang disampaikan Maya ketika bicara dengan Ellen.
Kamu kehilangan yang berharga dalam hidup. Tahu apa yang paling berharga? Waktu.
Gisella Anastasia dan Gading Marten berperan sebagai pasangan suami istri yang menjadi kasus pertama di firma barunya Ellen. Dengan kasus ini pula, Ellen didekatkan kembali dengan Aji (Darius Sinathrya).
Selain Abdur dan Ari, perannya lucu Dodit Mulyanto juga beberapa kali membuat saya dan penonton tertawa. Dia kerap bertengkar dengan Saodah (Aci Resti). Cara mereka bersahutan cukup membuat geli.
Seperti film Cek Toko Sebelah, cara promosi film ini kembali dengan pemberian CD setiap pembelian tiket. The Overtunes kembali mengambil peran mengisi soundtrack. Sayang sekali dari dua tiket yang saya beli, hanya mendapatkan satu cd, padahal satu tiket dapat satu cd. Tidak masalah juga, sih.
Karena Susah Sinyal, hubungan ibu dan anak kembali rekat. Terkadang kita perlu memanusiakan diri sendiri dengan memberi waktu kepada diri sendiri dan keluarga.
Menurut saya, untuk unsur komedinya, tidak begitu lucu. Bahkan di beberapa bagian sedikit membosankan. Namun, kekecewaan itu sedikit terobati oleh pemandangan Sumba yang memukau, layaknya surga. Semoga suatu saat saya bisa ke sana bersama orang terdekat.
Nilai untuk film gendre drama komedi ini 7/10. Kalian pasti mengerti kemana perginya tiga poin itu setelah membaca ulasan saya di atas.
Rose Diana
241217
07.00
TRAILER
SOUNDTRACK
TheOvertunes - Bukan Sekedar Kata
Rendy Pandugo - By My Side
Komentar
Posting Komentar