Ulasan Novel Cinta (baca: cinta dengan titik) - Bernard Batubara
Judul : Cinta (baca: cinta dengan titik)
Penulis : Bernard Batubara
Penerbit : Bukune
Tahun Terbit (Indonesia) : 2013
Cetakan ke : 1
Bahasa : Indonesia
Tebal : 318 + vi halaman
ISBN : 9786022201090
BLURB
Mengapa cinta membuatku mencintaimu, ketika pada saat yang sama kau mencintai orang yang bukan aku?
Ketika telah membuka hati, aku pun harus bersiap kehilangan lagi. Apakah setelah cinta memang harus selalu ada air mata dan luka hati?
Kalau begitu, bagaimana jika kita bicarakan satu hal saja. Cinta. Tanpa ada yang lain setelahnya. Kita lihat ke mana arahnya bermuara.
RINGKASAN ISI
Betapa beratnya jujur dan mengungkapkan kebenaran. Sebab mereka adalah hal-halyang pahit. Dan tidak semua orang menyukai kepahitan. (hal. 280)
Novel ini menceritakan tentang Nessa yang dijodohkan oleh ayahnya dengan Endru –anak teman ayahnya. Keduanya menolak untuk dijodohkan dan sama-sama memutuskan untuk berteman. Endru setia menjadi teman curhat Nessa bahkan selama gadis itu memiliki hubungan dengan Demas – lelaki yang dikenalnya ketika di pesawat sewaktu pulang dari menghadiri resepsi pernikahan Bian.
Kesamaan Nessa dan Endru adalah sama-sama korban perpisahan kedua orangtua. Endru ditinggal ayahya, sedangkan Nessa ditinggal ibunya. Sejak perpisahan orangtuanya, Nessa membenci orang ketiga. Tanpa disadari, dirinya pun telah menjadi orang ketiga di hubungan Demas dengan tunangannya. Nessa baru menyadari pertunangan Demas ketika dirinya sudah mencintai terlalu dalam.
Apa artinya mencintai orang lain yang katanya mencintaimu, tetapi juga mencintai orang yang lain lagi? (hal. 292)
Namun Demas meminta Nessa untuk kembali. Nessa pun tidak bisa menerima cinta Endru karena masih berharap dengan Demas, meski pada akhirnya Nessa dan Demas tetap berpisah.
Siapa di dunia ini yang bisa mengendalikan hati? Tidak ada. Tidak mungkin ada.(hal. 254)
Beberapa bulan kemudian, Endru mengabarkan akan menikah dengan Vina. Demas pun kembali setelah enam bulan ke Australia. Lelaki itu meminta Nessa untuk kembali. Pertunangan Demas pun sudah dibatalkan. Akhir bahagia pun terjadi. Demas dan Nessa hidup bersama.
Kenangan adalah benda yang diam (jika ia bisa disebut benda). Tidak bergerak dan menetap seperti guci di sudut rumah yang tidak berpenghuni. Bisu dan angker. Ia menentang hukum waktu yang selalu bergerak. Ia tidak berubah bentuk. Ia terbingkai dan bingkainya ikut abadi selamanya. Ia tidak bisa dihapus. Ia permanen. Melekat seperti roh pada jasad dan jasad pada roh. Tidak seperti kehidupan, ia tidak menginginkan perubahan. Ia tidak bisa berubah. Ia tidak bisa diapa-apakan selain diterima sebagai bagian dari sejarah dan riwayat seseorang. (hal. 74)
ULASAN
Bagaimana kita bisa berharap mendapatkan yang lebih baik, jika kita telah mendapatkan yang terbaik? (hal. 293)
Novel ini adalah novel Bernard Batubara yang saya baca. Sepertinya penulis menyukai Maroon5 sebab banyak diselipkan lirik lagu band itu di beberapa babnya.
Alurnya terlalu flat. Saya mencoba mencari klimaks dari konfliknya namun tidak ditemukan. Sebagian besar mengenai kebimbangan Nessa.
Hal yang tersulit untuk dilakukan, bahkan mungkin mustahil, adalah mencoba membohongi perasaan sendiri. (hal. 189)
Tak ada karakter yang membekas di kepala saya. Penggambaran tokohnya tidak terlalu kuat sehingga mudah bosan ketika lewat dari setengah buku. Ceritanya mudah ditebak.
Namun dialognya membuat geli. Setidaknya bisa mengobati kebosanan. Selain itu, puisinya juga puitis dan romantis.
Kau tahu apa yang lebih menyakitkan daripada sebuah kehilangan? Menyangka bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi, tetapi akhirnya tiba-tiba saja itu terjadi padamu. Tanpa pertanda. Tanpa peringatan. Tanpa sebuah aba-aba dan petunjuk bahwa sesaat lagi kau akan ditinggalkan. Oleh orang yang kau cintai. Oleh orang yang kau (kira) juga mencintaimu. Yang selama bertahun-tahun menumbuhkan perasaan cinta kepadamu, bahkan mengajarimu cara mencintai seseorang dengan baik dan menjaga cinta itu. Ditinggalkan oleh orang yang mengajarimu agar terus bertahan dengan cinta yang kau miliki, dan tak akan pernah meninggalkannya walau bagaimanapun keadaannya.
(hal. 12)
Rose Diana
011117
22.57
Komentar
Posting Komentar