Ulasan Novel Memeluk Masa Lalu - Dwitasari
Judul :
MEMELUK MASA LALU
Penulis :
Dwitasari
Penerbit :
Bentang Belia
Tahun Terbit (Indonesia) :
Januari 2016
Cetakan ke :
Pertama
Tebal :
128 Halaman + iv
ISBN :
978-602-1383-77-3
Blurb :
Cleo tak bisa berhenti memikirkan Raditya, lelaki yang ditemuinya tiga tahun
lalu saar perjalanan Yogyakarta-Cibinong dengan bus. Cleo pikir pertemuan
singkat itu tidak akan berarti apa-apa baginya. Nyatanya dia salah. Bunga-bunga
kerinduan bermekaran di hati Cleo setelah itu.
Saat Cleo hampir memutuskan untuk
melupakan Radit, rupanya takdir berkehendak lain. Cleo kembali bertemu Radit,
sosok yang dia mimpikan setiap malam. Sayangnya, Radit tak lagi seperti dulu.
Hati Cleo tercabik, patah hati untuk kali kedua. Dia benar-benar menyesali
kebodohannya telah menyia-nyiakan pertemuan pertama. Pertemuan yang seharusnya
berlanjut bahagia.
Unsur Intrinsik Novel
·
Tema : Cinta
pada pandangan pertama
·
Latar
Belakang : Sebuah
bus Yogyakarta-Cilegon, Yogyakarta
·
Waktu : Di malam
hari di sebuah bus malam
·
Suasana : Datar
·
Alur : Maju
pada dua sudut pandang (Sudut pandang Cleo dan Raditya)
·
Gaya
Bahasa : Ringan dan anak muda
·
Pesan :
Mungkin, cinta memang tak berarti harus memiliki. Asal kamu tahu orang yang
kamu cintai hidup baik-baik dan bahagia, kau merasa semuanya sudah cukup. Maka,
kemudian kamu akan menjauh, menjalani hidupmu dengan seseorang yang baru, dan
berharap melupakan dia yang ada dalam masa lalumu.
·
Penokohan
Cleo :
Penulis berbakat yang mengalami jatuh cinta kepada lelaki yang baru saja
dikenalnya di bus ke Yogyakarta.
Raditya : Lelaki yang dijumpai Cleo ketika
di bus dan lelaki itu pula yang disukai
Ninda : Tunangan Raditya yang
pecinta korea
Rey :
Teman SD Cleo yang kembali lagi akrab dengan Cleo lewat aplikasi MeetYou
Kelebihan : Dwitasari dikenal karyanya
berasal dari curhatannya. Siapa sangka cuhatannya menjadi karya. Novel ini
meskipun tipis tapi penulis sedikit mencampur adukkan kesal ketika Radit hilang
kabar. Rasanya, menyebalkan. Hal itu berhasil penulis lakukan.
Kekurangan : Sayangnya, kejadian di bus terlalu diulur. Mungkin
karena novel ini tipis jadi dijabarin dan sedikit bertele-tele. Tapi
keseluruhan konfliknya dapat.
Alasan Baca Novel
ini : Waktu beli novel ini tidak sengaja. Ketika itu lagi
di sebuah toko buku untuk membeli sebuah buku. Sudah ada satu buku di tangan
saya tapi ingin beli satu lagi. Saya ingin novel yang tipis dan murah. Ketika
melihat novel ini, saya belum mengenal siapa Dwitasari. Saat itu saya browsing,
ternyata dia penulis yang sudah banyak karyanya. Bentuknya yang mungil membuat
saya tertarik karena saya suka novel yang kecil agar bisa di bawa ke mana-mana
dan masuk ke dalam tas. Kovernya pun manis dengan warna peach dan desain yang
menarik.
Rose Diana
Komentar
Posting Komentar