Ulasan Novel A: ”Hidup Itu Seperti Menara Eiffel, Berdiri Seperti Huruf A” - Dwika Rezza
Judul : A - Hidup Itu Seperti Menara Eiffel, berdiri seperti huruf A
Penulis : Dwika Rezza
Penerbit : Wahyu Media
Tahun Terbit (Indonesia) : 2013
Cetakan ke : 1
Bahasa : Indonesia
Tebal : halaman
ISBN : 9789797957711
BLURB
Semua berawal saling tak punya rasa. Lalu, rasa itu saling mengisi. Kemudian, kita saling mempertanyakan rasa hingga kita pun saling memahami rasa itu sendiri. Namun, apakah aku dan kamu dapat menjadi satu rasa? Sebab, rasa aku dan kamu berbeda. Hal ini menjadi tak biasa. Maaf, jika aku belum memberi jawaban pada rasa.
Ini semua hanya karena aku belum terbiasa. Aku hanya tak menduga saja akan misteri rasa yang kau sinyalkan kepadaku. Jika aku sudah menjawab rasa, aku akan menunggu hari itu. Hari di mana kau menyematkan kasihmu pada jemariku. Tepat di Menara Eiffel, Paris. Kota yang kata kebanyakan orang penuh rasa dan cinta.
RINGKASAN ISI
Novel ini menceritakan tentang kisah Daniel dan Bella yang pertama kali bertemu di kantin kampus tanpa sengaja. Daniel baru saja pindah dari Paris. Pertemuan berikutnya di ekstakulikuler musik yang diikuti Daniel dan Bella. Sejak itu, Daniel mulai menyukai Bella.
Suatu hari Bella mengalami gagal ginjal. Di keluarganya, tidak ada yang cocok untuk menjadi pendonor ginjal. Daniel mencoba mengikuti test pendonor ginjal tanpa diketahui keluarganya. Ternyata ginjalnya cocok untuk Bella.
Lambat laun keluarga Daniel mengetahui anaknya mendonorkan ginjal. Ayahnya marah dan mengusir Daniel. Daniel mengajak Bella dan tantenya pindah ke Paris dan menikah di sana.
Bella dan Daniel dikaruniai seorang anak. Suatu hari keluar Daniel datang ke Paris untuk menemui anaknya. Mereka meminta maaf dan mengatakan menerima Bella menjadi bagian keluarga.
Jika dilihat dari satu sisi dan dua dimensi, maka menara Eiffel itu seperti huruf A. Seperti itulah kisah yang kujalani. (hlmn. 315)
ULASAN
Saya membeli novel ini dari bazar yang diadakan gramedia beberapa waktu lalu. Saya tertarik dengan kovernya yang merah menyala beserta menara eiffel. Jujur, saya belum tahu siapa itu Dwika Rezza. Apa mungkin ini novel pertamanya?
Ide cerita novel ini termasuk sederhana dan sudah mainstream. Saya membayangkan ceritanya seperti FTV atau sinetron. Tokohnya pun tidak begitu kuat sehingga terkadang terasa mengambang.
POV dalam novel ini menggunakan pov 1 “aku” namun saya rasa penulis tidak konsisten. Di beberapa bagian, penulis membuat seolah “aku” mengetahui apapun yang seharusnya dia tidak tahu. Selain itu, bahasanya pun sedikit kaku.
Ketidaklogisan dalam novel ini pun tidak luput. Bagaimana mungkin mengurus keberangkatan ke Paris dalam semalam? Visa, paspor?
Jika ini novel pertamanya, lumayanlah menghibur meskipun ada bagian yang harus diperbaiki.
Rose Diana
150316
20.25
Komentar
Posting Komentar